Beberapa legenda Arema seperti JokoSusilo dan Kuncoro turun langsung ke Stadion Tumpang.Mereka memberikan semangat kepada para pemain yang tampil.Para legenda tersebut tak menyangka bahwa liga desa sangat ramai dan mendapatkan antusiasme warga.
Berbagai jenis hiburan turut meramaikan RendraKresna Cup 2013 ini.Mulai dari parade drum band, hingga tari-tarian khas Madura yang ditampilkan ibu-ibu (disebut Marlena) dari beberapa desa di kecamatan Tumpang. Panitia mengemas acara penutupan itu dengan meriah.Sebab, Bupati Malang RendraKresna turut hadir bersama para tokoh setempat.
Tanda-tanda meriahnya penutupan kemarin, sudah mulai terasa ketika babak final antardesa di Kecamatan Tumpang.Babak ini mempertemukan Desa Kambingan melawan Desa Tumpang yang tengah berjalan separo babak.
Dari luar Stadion Tumpang, parede drum band dan tarian khas Madura mulai memasuki stadion. Tak lama berselang, RendraKresna dan undangan lainnya ikut memasuki stadion dan duduk di tenda VIP. Usai pertandingan, ibu-ibu Marlena langsung unjuk kebolehan.
Mereka mulai menari gemulai di hadapan para undangan. Tarian dari 44 ibu-ibu rumah tangga itu, seakan jadi penyegar suasana.Sebab, sebelumnya laga final dan perebutan juara 3 dan 4 berlangsung keras. Setelah tampil, panitia pun meminta RendraKresna untuk memberikan nama kepada perkumpulan ibu-ibu Marlena tersebut. Setelah berpikir sejenak, Bupati Malang tersebut langsung memberikan nama Brigade Marle Jilbab Kuning.
Dari jalannya pertandingan final, tim yang bertanding menunjukkan permainan keras khas Malangan. Desa Kambingan harus bersusah payah mengalahkan Desa Tumpang dengan skor tipis 1-0. Namun, di pertandingan ini juga diwarnai satu kartu merah.
Kartu merah tersebut diberikan kepada stiker Desa Tumpang yaitu Sued dimenit 25. Hal itu terjadi setelah Sueb memancing keributan dengan kiper lawan
sumber berita http://malangraya.web.id/2013/10/19/bupati-malang-turut-hadiri-liga-desa/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+malangkota+%28Malang+Raya%29